PRODUKSI
JAMUR BARAT / JAMUR LARON ( Termithomyces
)
Jamur
barat / laron dengan nama latin Thermihomyces
mungkin masih terasa asing bagi masyarakat luas. Maklum saja, jamur ini
masih tergolong jamur liar di kalangan jamur lain yang telah terlebih dahulu
akrab di masyarakat. Namun jika anda berkunjung ke Dusun Sawah Gondang, Desa Sumowono, Bandungan, anda
berkesempatan mengunjungi lokasi budidaya jamur barat / laron tersebut. Usaha
budidaya jamur ini sampai saat ini masih tergolong tahap penelitian oleh Pak
Triwaluyo ( Mamik ) yang bertujuan mengkultur jamur liar tersebut.
Usaha
budidaya jamur ini telah dimulai selama sekitar 5 tahun dan dibantu oleh 2
orang pegawai. Jamur barat / laron ini sendiri memiliki beberapa jenis,
diantaranya yang telah berhasil dikembangbiakkan adalah jenis jamur payung dan
jamur bulan. Sedangkan yang masih dalam tahap penelitian adalah kultur jenis
jamur siung kidang. Hingga saat ini Pak Mamik sebutan akrab sang pemilik ini
masih berupaya menemukan media yang lebih cocok untuk perkembangbiakan jamur
ini, dan dikarenakan masih bersifat penelitian maka jamur ini masih belum
menjadi komoditi komersial, namun masih dikonsumsi terbatas oleh masyarakat
sekitar lokasi budidaya.
Jamur
ini juga terdiri dari beberapa warna seperti pada jamur tiram yakni putih,
kuning ,merah,dan ungu. Menurut Pak Mamik dan warga sekitar, jamur ini memang
sedikit menyerupai jamur tiram namun dengan beberapa kelebihan, antara lain :
a.
kadar
airnya lebih sedikit,
b.
rasanya
lebih enak untuk dikonsumsi,
c.
lebih
harum,
d.
warnanya
lebih mencolok, dan
e.
teksturnya
lebih tebal.
Total waktu yang diperlukan untuk
mengembangbiakkan bibit jamur ini hingga siap dipanen adalah sekitar 4 bulan.
Lebih
lanjut menurut Pak Mamik, setelah ditemukan media yang cocok untuk
perkembangbiakan jamur maka barulah jamur tersebut akan dipasarkan ke
masyarakat seiring dengan meningkatnya produksi jamur tersebut. Beliau juga
menambahkan untuk tidak menutup kemungkinan melakukan penelitian terkait
senyawa yang terkandung dalam jamur untuk dapat dijadikan obat kedepannya.
Jamur Payung
Penulis ( Tim I KKN 2012 ) dengan pegawai budidaya
jamur
Luar biasa, inovasi dan keuletan membudidayakan spesimen liar namun sudah akrab di lidah masyarakat kampung ini perlu diacungi jempol.
ReplyDeleteSelain jamur Tiram, Merang, Sittake, Kuping, Lingzie, justru jamur inilah yang belum menemukan breakthroughnya,
Gusti mberkahi :)
Besok saya akan saya kesana pak
ReplyDeleteLokasi pastinya dimana ini ya pengen kesana
ReplyDelete